PENIKMAT minuman kopi sepertinya bisa bernapas lega. Kekhawatiran sebelumnya jika mengonsumsi kopi dapat memicu tekanan darah tinggi atau hipertensi tidak sepenuhnya benar.
Sejumlah ilmuwan telah menyatakan bahwa mengonsumsi kopi mungkin menjadi akar permasalahan. Namun, menurut sebuah laporan terbaru,minum banyak kopi tampaknya tidak meningkatkan risiko hipertensi.
Laporan terbaru ini mengumpulkan data dari enam penelitian sebelumnya yang melibatkan total lebih dari 170.000 orang. Pada masing-masing studi, para peneliti mewawancarai para partisipan untuk mengetahui berapa cangkir kopi yang mereka minum setiap hari, mulai kurang dari secangkir hingga lebih dari lima cangkir, kemudian mengikuti mereka sampai 33 tahun.
Hanya lebih dari seperlima peserta studi yang akhirnya menderita hipertensi berdasarkan temuan yang dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition tersebut.
Namun, kemungkinan yang didiagnosis dengan kondisi tersebut tidak berbeda antara orang-orang yang mengatakan mereka minum lebih dari lima cangkir kopi per hari dan mereka yang minum sangat sedikit.
“Namun, laporan itu ‘tidak mengatakan tidak ada risiko’ untuk minum banyak kopi,” kata Dr Liwei Chen, yang mengerjakan studi tersebut, seperti dilansir laman Reuters.
Chen yang berasal dari Louisiana State University School of Public Health di New Orleans, Amerika Serikat, mengatakan, lebih banyak data akan diperlukan untuk menarik kesimpulan yang kuat.
Apalagi, orang yang minum antara satu dan tiga cangkir per hari hanya memiliki risiko sedikit lebih tinggi terkena hipertensi dibandingkan mereka yang minum kurang dari jumlah itu, sebuah hasil yang sejujurnya tidak bisa dijelaskan oleh peneliti.
Dr Lawrence Krakoff, yang mempelajari soal hipertensi di Mount Sinai Medical Center di New York, Amerika Serikat, mengatakan bahwa pertanyaan tentang dampak kopi “terus bermunculan” di antara pasien dan dokter sejawat.
“Tetapi, itu belum sepenuhnya terjawab,” tutur Krakoff, yang tidak terlibat dalam studi terbaru ini.
“Saya tidak berpikir kopi sebagai faktor risiko untuk terkena tekanan darah tinggi,” lanjutnya.
Namun, jika orang minum dua belas cangkir kopi sehari dan tidak tidur, asumsinya bahwa ini merupakan masalah yang sangat penting. Dr Gary Curhan, yang bekerja pada salah satu penelitian Chen dan rekan-rekannya, mengaku setuju soal itu.
“Mungkin ada efek samping lain dengan (minum) kafein dalam jumlah besar,” kata Curhan yang berasal dari Brigham and Women’s Hospital di Boston, Amerika Serikat.
Tim peneliti Chen tidak bisa membandingkan efek minum kopi tanpa kafein dengan kopi yang berkafein karena beberapa dari studi yang mereka analisis keduanya bersatu atau hanya membicarakan soal kopi berkafein.
“Dan, hubungan antara minum kopi dan hipertensi lebih rumit dengan kemungkinan bahwa hal itu tidak bekerja dengan cara yang sama pada setiap orang,” kata Chen.
“Orang-orang dengan latar belakang genetik yang berbeda mungkin bereaksi terhadap kopi dengan cara berbeda,” lanjutnya.
“Bagi sebagian orang mungkin aman untuk minum banyak kopi, tapi tidak untuk orang lain,” sebut Chen.
Sebelumnya malah, peneliti di Yunani telah membuktikan bahwa minum satu sampai dua cangkir kopi sehari dapat menurunkan risiko hipertensi. Seiring pertambahan usia, pembuluh darah umumnya mengeras, dan diyakini akan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.Penemuan baru menyarankan minum kopi mungkin menetralkan proses ini.
Mereka yang mengonsumsi kopi teratur ternyata memiliki pembuluh darah lebih elastis daripada mereka yang kurang atau lebih minum kopi. Para peneliti melakukan studinya dengan melibatkan 485 pria dan wanita, berusia 65-100 tahun, yang tinggal di sebuah pulau kecil bernama Ikaria, di Laut Aegea. Di sana, lebih dari sepertiga penduduknya berumur panjang, mengingat bisa merayakan ulang tahun ke-90 tahun.
“Kami bertujuan untuk mengevaluasi rahasia umur panjang penduduk Ikaria,” kata kepala studi Christina Chrysohoou BSc dari Universitas Athena,Yunani.
Dia mempresentasikan temuannya di European Society for Cardiology Congress. Partisipan studi yang semuanya memiliki hipertensi menjalani imaging scan untuk mengukur elastisitas pembuluh darah mereka. Dari jumlah tersebut, 33 persen partisipan tidak minum kopi atau kurang dari satu cangkir kopi sehari, 56 persen minum 1-2 cangkir, dan 11 persen minum tiga atau lebih cangkir kopi sehari.
Orang-orang yang minum satu sampai dua cangkir kopi sehari memiliki elastisitas pembuluh darah utama sekitar 25 persen lebih besar daripada orang yang minum kopi kurang atau tidak sama sekali.
Elastisitas pembuluh darahnya sekitar lima kali lebih besar daripada orang yang minum tiga atau lebih cangkir kopi sehari.(RON215)
Sejumlah ilmuwan telah menyatakan bahwa mengonsumsi kopi mungkin menjadi akar permasalahan. Namun, menurut sebuah laporan terbaru,minum banyak kopi tampaknya tidak meningkatkan risiko hipertensi.
Laporan terbaru ini mengumpulkan data dari enam penelitian sebelumnya yang melibatkan total lebih dari 170.000 orang. Pada masing-masing studi, para peneliti mewawancarai para partisipan untuk mengetahui berapa cangkir kopi yang mereka minum setiap hari, mulai kurang dari secangkir hingga lebih dari lima cangkir, kemudian mengikuti mereka sampai 33 tahun.
Hanya lebih dari seperlima peserta studi yang akhirnya menderita hipertensi berdasarkan temuan yang dipublikasikan dalam The American Journal of Clinical Nutrition tersebut.
Namun, kemungkinan yang didiagnosis dengan kondisi tersebut tidak berbeda antara orang-orang yang mengatakan mereka minum lebih dari lima cangkir kopi per hari dan mereka yang minum sangat sedikit.
“Namun, laporan itu ‘tidak mengatakan tidak ada risiko’ untuk minum banyak kopi,” kata Dr Liwei Chen, yang mengerjakan studi tersebut, seperti dilansir laman Reuters.
Chen yang berasal dari Louisiana State University School of Public Health di New Orleans, Amerika Serikat, mengatakan, lebih banyak data akan diperlukan untuk menarik kesimpulan yang kuat.
Apalagi, orang yang minum antara satu dan tiga cangkir per hari hanya memiliki risiko sedikit lebih tinggi terkena hipertensi dibandingkan mereka yang minum kurang dari jumlah itu, sebuah hasil yang sejujurnya tidak bisa dijelaskan oleh peneliti.
Dr Lawrence Krakoff, yang mempelajari soal hipertensi di Mount Sinai Medical Center di New York, Amerika Serikat, mengatakan bahwa pertanyaan tentang dampak kopi “terus bermunculan” di antara pasien dan dokter sejawat.
“Tetapi, itu belum sepenuhnya terjawab,” tutur Krakoff, yang tidak terlibat dalam studi terbaru ini.
“Saya tidak berpikir kopi sebagai faktor risiko untuk terkena tekanan darah tinggi,” lanjutnya.
Namun, jika orang minum dua belas cangkir kopi sehari dan tidak tidur, asumsinya bahwa ini merupakan masalah yang sangat penting. Dr Gary Curhan, yang bekerja pada salah satu penelitian Chen dan rekan-rekannya, mengaku setuju soal itu.
“Mungkin ada efek samping lain dengan (minum) kafein dalam jumlah besar,” kata Curhan yang berasal dari Brigham and Women’s Hospital di Boston, Amerika Serikat.
Tim peneliti Chen tidak bisa membandingkan efek minum kopi tanpa kafein dengan kopi yang berkafein karena beberapa dari studi yang mereka analisis keduanya bersatu atau hanya membicarakan soal kopi berkafein.
“Dan, hubungan antara minum kopi dan hipertensi lebih rumit dengan kemungkinan bahwa hal itu tidak bekerja dengan cara yang sama pada setiap orang,” kata Chen.
“Orang-orang dengan latar belakang genetik yang berbeda mungkin bereaksi terhadap kopi dengan cara berbeda,” lanjutnya.
“Bagi sebagian orang mungkin aman untuk minum banyak kopi, tapi tidak untuk orang lain,” sebut Chen.
Sebelumnya malah, peneliti di Yunani telah membuktikan bahwa minum satu sampai dua cangkir kopi sehari dapat menurunkan risiko hipertensi. Seiring pertambahan usia, pembuluh darah umumnya mengeras, dan diyakini akan meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.Penemuan baru menyarankan minum kopi mungkin menetralkan proses ini.
Mereka yang mengonsumsi kopi teratur ternyata memiliki pembuluh darah lebih elastis daripada mereka yang kurang atau lebih minum kopi. Para peneliti melakukan studinya dengan melibatkan 485 pria dan wanita, berusia 65-100 tahun, yang tinggal di sebuah pulau kecil bernama Ikaria, di Laut Aegea. Di sana, lebih dari sepertiga penduduknya berumur panjang, mengingat bisa merayakan ulang tahun ke-90 tahun.
“Kami bertujuan untuk mengevaluasi rahasia umur panjang penduduk Ikaria,” kata kepala studi Christina Chrysohoou BSc dari Universitas Athena,Yunani.
Dia mempresentasikan temuannya di European Society for Cardiology Congress. Partisipan studi yang semuanya memiliki hipertensi menjalani imaging scan untuk mengukur elastisitas pembuluh darah mereka. Dari jumlah tersebut, 33 persen partisipan tidak minum kopi atau kurang dari satu cangkir kopi sehari, 56 persen minum 1-2 cangkir, dan 11 persen minum tiga atau lebih cangkir kopi sehari.
Orang-orang yang minum satu sampai dua cangkir kopi sehari memiliki elastisitas pembuluh darah utama sekitar 25 persen lebih besar daripada orang yang minum kopi kurang atau tidak sama sekali.
Elastisitas pembuluh darahnya sekitar lima kali lebih besar daripada orang yang minum tiga atau lebih cangkir kopi sehari.(RON215)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar