Jumat, 27 Mei 2011

Burgess: Ducati Sulit Ulangi 2007

Jum'at, 27 Mei 2011 08:31 wib
foto: Valentino Rossi/Reuters
foto: Valentino Rossi/Reuters
MUGELLO - Ducati pernah mendominasi ajang MotoGP 2007 silam. Namun, pabrikan motor asal Italia itu diyakini akan kesulitan mengulangi hal yang sama.

Ya, ketika mesin motor dikurangi dari 990cc ke 800cc, Ducati memang sempat merajai ajang MotoGP 2007. Bahkan, tim yang saat itu masih diperkuat Casey Stoner berhasil menang sebanyak 11 kali sepanjang musim, sehingga membawanya menjadi juara dunia.

Pada musim 2012 mendatang MotoGP akan menggunakan mesin berkekuatan 1000cc. Meski sudah nyolong start dengan menyiapkan motor GP12, namun ketua kru Valentino Rossi, Jerry Burgess, tidak yakin Ducati bisa mengulangi dominasi seperti empat tahun lalu.

"Rossi dan Hayden sangat bahagia dengan performa motor GP12 dan itu adalah tes pertama yang bagus. Tapi, jangan terlalu senang dulu karena kita belum melihat apa yang dilakukan kontestan lain," ungkap Burgess dilansir MCN, Jumat (27/5/2011).

Rossi dan Nicky Hayden memang telah menjajal motor GP12. Bahkan, kedua pembalap kompak mengaku puas dengan performa motor. Tapi, Burgess meminta kepada mereka untuk tidak terlalu senang dulu, karena belum tahu kekuatan lawan.

"Kita belum berada di area 1000cc sebelumnya. Jadi, saya tidak merasa anda akan melihat lompatan yang telah dilakukan Ducati, yang mana terakhir kami mengubah kategori itu," tandas pria asal Australia itu.

Kamis, 26 Mei 2011

Yamaha R15 Tepergok Kamera



Gambar
dok. bikeadvice
Jakarta - Produsen motor Yamaha diam-diam sedang mengembangkan generasi terbaru dari motor full fairingYamaha R15. Motor sporti itu sudah kedapatan berada di suatu tempat di India.

Berbeda dengan generasi Yamaha R15 sebelumnya, motor terbaru ini tampil lebih segar dengan beragam perubahan mulai dari desain headlamp terbaru danLED tail lamp hingga disain split seatdan pelek palang 10 inci berdisain segar.

Mesin 150 cc yang digendongnya pun kini memiliki tenaga hingga 22 PS, naik signifikan dari generasi sebelumnya yang hanya memiliki tenaga sebesar 17 PS saja.

Dengan berbagai perubahan tersebut, seperti detikOto kutip dari laman bikeadvice, Rabu (25/5/2011) tampilan motor ini tentu menjadi semakin terlihat up-to-date.

Selain itu, perubahan ini juga menjawab tantangan sang rival, Honda yang sudah lebih dahulu memperbaharui tampang CBR150R yang akan menjadi lawan Yamaha R15 ini.(RON215)
Sumber : detikoto.com

Rabu, 25 Mei 2011

Jalani Rehab, Pedrosa Bersepeda

Dani Pedrosa/ Foto:Getty Images
Dani Pedrosa/ Foto:Getty Images
BARCELONA - Pembalap Repsol Honda Dani Pedrosa telah menjalani operasi pasca insiden dengan Marco Simoncelli di GP Prancis, dua pekan lalu. Kini, Pedrosa sedang menjalani tahap pemulihan dan memilih menghabiskan waktunya dengan bersepeda.

Tabrakan dengan Simoncelli yang terjadi di sirkuit Le Mans, membuat Pedrosa dilarikan rumah sakit dengan segera. Bahu kanannya patah dan tidak dapat melanjutkan balapan. Kini, Pedrosa masih belum bisa dipastikan akan tampil di GP Catalunya, akhir pekan nanti.

Pembalap asal Spanyol masih harus menunggu pemeriksaan selanjutnya dari tim dokter dan masih diragukan tampil di kampung halamannya. Pedrosa masih dalam masa rehabilitasi dan pemulihan ketat dan mulai jenuh menunggu di kediamannya setelah dokter membolehkannya pulang pasca operasi.

“Sudah cukup lama sejak saya dioperasi pekan lalu. Saya disarankan istirahat cukup seminggu ini, jadi selama saya hanya di rumah, mengikuti saran dokter,” tutur Pedrosa seperti dilansir Motogp.com, Selasa (24/5/2011).

“Dari pengalaman saya sebelumnya, saya tahu harus fokus memulihkan diri, dan menjadi sebuah prioritas untuk kembali bugar agar saya dapat bertarung lagi di lintasan balap. Akan sangat menyenangkan jika saya dapat kembali di Barcelona nanti, tapi saya tahu saya tak boleh terburu nafsu,” lanjut pembalap berusia 25 tahun ini.

Untuk menghilangkan kejenuhan, Pedrosa mengaku melakukan kegiatan lain yang lebih ringan, bersepeda: “Saya sangat menggemari sepeda dan saya melakukannya sejak diperbolehkan keluar dari rumah sakit,” pungkas Pedrosa.

Yamaha WR250X, Bergaya Supermoto


F: Yamaha WR250X (totalmotorcycle)
F: Yamaha WR250X (totalmotorcycle)

SATU lagi varian dari Yamaha yang terpengaruh dengan gaya Supermoto, WR250X. Varian yang hadir pada 2011 ini, bukan hanya menggunakan baju dari motor dengan mesin sport. Tapi, kapasitas mesin, memungkinkan motor ini beradu cepat di ajang Supermoto.

Mesin 250cc, memungkinkan motir ini ambil bagian dalam balapan. Handling yang super gesit, dengan ukuran roda 17 inch, dan paket mesin fuel injected, model the X ini menawarkan performa berkendara dengan level yang liar.

Bertahun-tahun pengalaman dalam membangun motor gaya advanced street dan motor liar, Yamaha dengan penuh keyakinan meluncurkan WR250X. Power mengalir dengan bebas melalui teknologi tinggi DOHC injeksi. Sementara, rangka aluminium hibrida dan rangka baja menjadi tulang dari motor ini.

Yamaha WR250X adalah permata terbaru Yamaha. Dari mesin kuat 250cc, bahan bakar injeksi, EXUP dilengkapi, powerplant 4-katup, dan sasis Supermoto, motor ini dibangun untuk menawarkan kinerja tunggangan terkemuka, tanpa kompromi dan kegembiraan berkendara yang tak tertandingi.

Spesifikasi mesin pada WR250X memiliki Liquid-cooled, 250cc, DOHC, 4-klep, powerplant 4-stroke dengan super katup intake titanium ringan dan injeksi bahan bakar elektronik.

Bebas dari kerumitan sistem dekompresi, yang otomatis memastikan langkah awal yang cepat dan mengurangi ukuran aki yang besar dan berat. Magnesium cylinder head cover yang ringan mampu membantu mengurangi berat motor.

Downdraft-type berdesain port intake lurus, yang memberikan aliran yang paling efisien untuk kinerja mesin yang maksimal. Intake sisi dan katup titanium ringan, mengurangi beban-pegas menurunkan beban lebih dari 40% (dibandingkan katup baja). Katup Titanium mengurangi keausan gesekan, Katup Intake berdiameter 30mm, sedangkan klep pembuangan berdiameter 24.5mm. Sudut Steep valve 11.5 derajat dengan sisi intake side, dan 12.5 derajat pada knalpot, yang mampu memproduksi kombinasi apik di ruang bakar.

Busi NGK CR9EK terletak di tengah ruang bakar. Pembakaran dikontrol dengan baik dan memberikan respon pada bukaan gas yang besar. Silinder keramik komposit menyediakan pembuangan panas yang sangat baik untuk pengiriman daya yang lebih konsisten dan mampu mengurangi konsumsi oli.

Spesk Lengkap:
Mesin:
Type: 250cc liquid-cooled DOHC 4-stroke; 4 valves
Bore x Stroke 77.0 x 53.6mm
Compression Ratio 11.8:1
Delivery Fuel injection
Direct ignition coil
Transmission: Constant-mesh 6-speed; multiplate wet clutch
Final Drive: Chain

Chassis
Suspension Front: Inverted fork; fully adjustable, 10.6-in travel
Suspension Rear: Single shock; fully adjustable, 10.4-in travel
Brakes Front: Hydraulic single-disc brake, 298mm
Brakes Rear: Hydraulic single-disc brake, 230mm
Tires Front: 110/70-17
Tires Rear: 140/70-17

Dimensions
Length 83.1 inch
Width 31.9 inch
Height 46.9 inch
Seat Height 35.2 inch
Wheelbase 56.1 inch
Ground Clearance 10.2 inch

Terblanche Sodorkan Sketsa New Norton


F: Norton (MCN)
F: Norton (MCN)
BIRMINGHAM - Cukup membutuhkan waktu tiga bulan setelah bergabung dengan Norton, desainer legendaris Pierre Terblanche menyodorkan sebuah sketsa sebuah motor. Dalam gambarnya, Terblanche mencoba menggoda dengan membuat sebuah model motor dengan tampilan futuristik.
Terblanche merupakan orang dibalik kesuksesan desain-desain motor terkenal. sebut saja Ducati Supermoto, Hypermotard, 999 dan Multistrada serta Moto Guzzi konsep yang ditampilkan 2009 lalu.

Meski terlihat sebagai model motor masa depan, kesan retro sebagai identitas Norton tetap dipertahankan. Semua desain yang dibuat Terblanche mengambil basis mesin 961 parallel-twin dari comando 961. Sayangnya, sketsa motor futuristik ini belum ada konfirmasi resmi akan masuk ruang produksi.

Pierre Terblanche adalah seorang desainer motor asal Afrika Selatan. Setelah pindah ke Jerman dan bekerja dengan Volkswagen, dia bergabung dengan Cagiva Research Center, San Marino, di bawah arahan Massimo Tamburini.

Ketika Cagiva memutuskan menjual Ducati ke AS berbasis Texas Pacific Group, Pierre Terblanche memilih untuk mengikuti Ducati. Pada Desember 2007 dia meninggalkan Ducati untuk mengejar ambisi pribadinya bahwa dia harus menjadi seorang desainer, bukan manajer. Selanjutnya, Pierre Terblanche bekerja untuk Piaggio pada Moto Guzzi sebelum bergabung dengan Norton.

Beberapa rancangan Terblanche antara lain Cagiva 900 Gran Canyon, Ducati Multistrada, Ducati Hypermotard, Ducati Supermono, Ducati ST3, 1999–2007 Ducati SuperSport, Ducati MH900e, Ducati 749/999 dan Ducati SportClassics.(RON215)
Sumber : okezone.com

Selasa, 24 Mei 2011

Sejarah sepeda Motor di Indonesia


Sepeda motor memiliki sejarah yang panjang di negeri ini. Sepeda motor sudah hadir sejak negara ini berada di bawah pendudukan Belanda dan masih bernama Hindia Timur, Oost Indie atau East India.
Data yang ada menyebutkan, sepeda motor hadir di Indonesia sejak tahun 1893 atau 115 tahun yang lalu. Uniknya, walaupun pada saat itu negara ini masih berada di bawah pendudukan Belanda, orang pertama yang memiliki sepeda motor di negeri ini bukanlah orang Belanda, melainkan orang Inggris. Dan, orang itu bernama John C Potter, yang sehari-hari bekerja sebagai Masinis Pertama di pabrik gula Oemboel (baca Umbul) Probolinggo, Jawa Timur.

Foto : Goddy Younge dengan Harley Davidson (1917)


Dalam buku Krèta Sètan (de duivelswagen) dikisahkan bagaimana John C Potter memesan sendiri sepeda motor itu ke pabriknya, Hildebrand und Wolfmüller, di Muenchen, Jerman.

Sepeda motor itu tiba pada tahun 1893, satu tahun sebelum mobil pertama tiba di negara ini. Itu membuat John C Potter menjadi orang pertama di negeri ini yang menggunakan kendaraan bermotor.

Sepeda motor buatan Hildebrand und Wolfmüller itu belum menggunakan rantai, belum menggunakan persneling, belum menggunakan magnet, belum menggunakan aki (accu), belum menggunakan koil, dan belum menggunakan kabel-kabel listrik.
Sepeda motor itu menyandang mesin dua silinder horizontal yang menggunakan bahan bakar bensin atau nafta. Diperlukan waktu sekitar 20 menit untuk menghidupkan dan mestabilkan mesinnya.

Foto : Motor buatan Hildebrand und Wolfmüller milik John C Potter setelah direstorasi (1932).



Pada tahun 1932, sepeda motor ini ditemukan dalam keadaan rusak di garasi di kediaman John C Potter. Sepeda motor itu teronggok selama 40 tahun di pojokan garasi dalam keadaan tidak terawat dan berkarat.

Atas bantuan montir-montir marinir di Surabaya, sepeda motor milik John C Potter itu direstorasi (diperbaiki seperti semula) dan disimpan di kantor redaksi mingguan De Motor. Kemudian sepeda motor antik itu diboyong ke museum lalu lintas di Surabaya, yang kini tidak diketahui lagi di mana lokasinya.

Seiring dengan pertambahan jumlah mobil, jumlah sepeda motor pun terus bertambah. Lahirlah klub-klub touring sepeda motor, yang anggotanya adalah pengusaha perkebunan dan petinggi pabrik gula. Berbagai merek sepeda motor dijual di negeri ini, mulai dari Reading Standard, Excelsior, Harley Davidson, Indian, King Dick, Brough Superior, Henderson, sampai Norton. Merek-merek sepeda motor yang hadir di negeri ini dapat dilihat dari iklan-iklan sepeda motor yang dimuat di surat kabar pada kurun waktu dari tahun 1916 sampai 1926.


Foto : Peserta Motor Touring Club berfoto di Jalan Braga, Bandung (1914)

Lintas Jawa
Tidak mau kalah dengan pengendara mobil, pengendara sepeda motor pun berupaya membukukan rekor perjalanan lintas Jawa dari Batavia (Jakarta) sampai Soerabaja (Surabaya) yang berjarak sekitar 850 kilometer.


Foto : Frits Sluijmers dan Wim Wygchel berpose sejenak setelah tiba di Surabaya (1917)


Tanggal 7 Mei 1917, Gerrit de Raadt dengan mengendarai sepeda motor Reading Standard membukukan rekor perjalanan dari Jakarta ke Surabaya dalam waktu 20 jam dan 45 menit. Sepuluh hari setelahnya, 16 Mei 1917, Frits Sluijmers dan Wim Wygchel yang secara bergantian mengendarai sepeda motor Excelsior memperbaiki rekor yang dibukukan Gerrit de Raadt. Mereka mencatat waktu 20 jam dan 24 menit, dengan kecepatan rata-rata 42 kilometer per jam.

Rekor itu tidak bertahan lama. Sembilan hari sesudahnya, 24 Mei 1917, Goddy Younge dengan sepeda motor Harley Davidson membukukan rekor baru dengan catatan waktu 17 jam dan 37 menit, dengan kecepatan rata-rata 48 kilometer per jam.

Rekor itu sempat bertahan selama lima bulan sebelum dipecahkan oleh Barend ten Dam yang mengendarai sepeda motor Indian dalam waktu 15 jam dan 37 menit pada tanggal 18 September 1917, dengan kecepatan rata-rata 52 kilometer per jam.

Melihat rekornya dipecahkan oleh Barend ten Dam, enam hari sesudahnya, 24 September 1917, Goddy Younge yang berasal dari Semarang kembali mengukir rekor baru dengan catatan waktu 14 jam dan 11 menit, dan kecepatan sepeda motor Harley Davidson yang dikendarainya rata-rata 60 kilometer per jam.

Pada awal tahun 1960-an, mulai masuk pula skuter Vespa, yang disusul dengan skuter Lambretta pada akhir tahun 1960-an. Pada masa itu, masuk pula sepeda motor asal Jepang, Suzuki, Honda, Yamaha, dan belakangan juga Kawasaki.

Seiring dengan perjalanan waktu, sepeda motor asal Jepang mendominasi pasar sepeda motor di negeri ini. Urutan teratas ditempati oleh Honda, diikuti oleh Yamaha di tempat kedua dan Suzuki di tempat ketiga.

Kroser Nekad..