Merepost postingan portas sebelah, kali ini Bikermart mau berbagi inovasi pada bentuk traffic lightt yang akrab disebut setopan atau lampu merah (meskipun warnanya enggak hanya merah) atau apapun panggilannya, fungsinya tetap sama, sebagai sinyal pengatur lalu lintas. Biasanya terletak di perempatan atau persimpangan jalan. Lampunya mempunyai 3 kode warna universal (merah, kuning, hijau).
Ketika lampu merah menyala, tandanya melarang setiap kendaraan melaju. Kuning untuk hati-hati, siap-siap berhenti atau melaju. Begitu lampu hijau menyala ke arah kendaraan yang dituju langsung, kendaraan boleh jalan.
Selain lampu standar, ada juga yang memberi lampu tambahan dengan maksud tertentu atau gambar misal untuk penyeberang jalan. Meski begitu, kadang untuk beberapa orang lampu-lampu ini kurang terlihat jelas. Misal mereka yang menderita buta warna, walau sudah terlihat terang karena pakai lampu LED.
Belum lama ini muncul wacana bentuk rumah lampu setopan dibedakan. Jika normalnya berbentuk bulat, maka bisa diganti segi tiga untuk warna merah, bulat (kuning) dan kotak (hijau). Model yang disebut Uni-Signal ini dapat membantu orang yang buta warna teradap kelir merah dan hijau.
Seorang desainer bernama Thanya Tivawong punya konsep lampu merah yang bekerja seolah-olah mirip lampu saat balapan. Lampu bergambar jam pasir penuh (saat merah), kemudian berkurang hampir setengah (kuning) dan habis lalu kembali penuh tetapi berwarna hijau.
Digambarkan saat merah sebagai ‘stop dan menunggu’, kuning untuk ‘siap-siap’ dan hijau ‘jalan’. Hingga kemudian berubah kuning lagi sebagai persiapan untuk stop. Wah, bisa dipakai buat balap liar nih. .. Ready, Set, Go!
Sedangkan konsep yang dimiliki desainer Damjan Stankovic, lampunya tetap 3, hanya lampu merah ukurannya lebih besar dengan indikator hitungan mundur. Lampu yang semula menyala penuh, satu per satu indikator di bagian pinggir padam. Setelah padam semua, kemudian lampu hijau menyala.
Belum lama ini muncul wacana bentuk rumah lampu setopan dibedakan. Jika normalnya berbentuk bulat, maka bisa diganti segi tiga untuk warna merah, bulat (kuning) dan kotak (hijau). Model yang disebut Uni-Signal ini dapat membantu orang yang buta warna teradap kelir merah dan hijau.
Seorang desainer bernama Thanya Tivawong punya konsep lampu merah yang bekerja seolah-olah mirip lampu saat balapan. Lampu bergambar jam pasir penuh (saat merah), kemudian berkurang hampir setengah (kuning) dan habis lalu kembali penuh tetapi berwarna hijau.
Digambarkan saat merah sebagai ‘stop dan menunggu’, kuning untuk ‘siap-siap’ dan hijau ‘jalan’. Hingga kemudian berubah kuning lagi sebagai persiapan untuk stop. Wah, bisa dipakai buat balap liar nih. .. Ready, Set, Go!
Sedangkan konsep yang dimiliki desainer Damjan Stankovic, lampunya tetap 3, hanya lampu merah ukurannya lebih besar dengan indikator hitungan mundur. Lampu yang semula menyala penuh, satu per satu indikator di bagian pinggir padam. Setelah padam semua, kemudian lampu hijau menyala.
Masih banyak bentuk-bentuk traffic light di berbagai belahan dunia. Berikut beberapa contoh yang berhasil di kumpulkan oleh Bikermart.
Nah, yang penting para Bikers tetap mematuhi peraturan berlalu lintas ya...percuma kalau traffic light-nya bagus-bagus tapi tetap melanggar...
keep Safety Riding,...coz safety is everything....
Sumber : Diolah dari http://motorplus.otomotifnet.com dan berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar